HIKMAH BESAR DALAM KISAH GHOZWAH BANI MUSTHOLIQ
MAJELIS MAULID DAN KAJIAN SIRAH NABAWIYAH 22 September 2016 ‎
Sahabat MT Darul Futuh yg dirahmati Allah swt….‎
Alhamdulillah kita bisa bertemu kembali setelah sekian lama Kajian di Dumay ini sempat ‎tertunda semoga kedepannya MT Darul Futuh bisa lebih Eksist di Dunia Maya dan bisa ‎membawa keberkahan bagi semua…Mohon dukungan dan doanya selalu semoga semua ‎program Dakwah di MT Darul Futuh ini senantiasa bisa terlaksana dengan sebaik baiknya…‎
Sebagaimana biasa kami akan melaporkan dan memberikan Ringkasan seputar Program Rutin ‎Mingguan setiap Kamis Malam Jumat jam 19.45 – 22.00 wib yakni Pembacaan Maulid dan ‎Kajian Siroh An-Nabawiyah. Program ini tidak lain adalah dalam rangka meningkatkan kadar ‎ma’rifat (perkenalan) kita terhadap Junjungan Kita Nabi Agung Muhammad saw dengan ‎bersholawat dan mengkaji sejarah hidupnya. Dengan demikian diharapkan setelah kita ‎mengenal dan mengenal lebih jauh maka pada akhirnya kita akan bisa mencapai derajat ‎mencintai Rasul saw dengan sepenuh hati kita. Sehingga di saat itulah kita akan mudah, ringan ‎dan tidak keberatan di dalam menjalankan perintah dan anjurannya sebagaimana kalau kita ‎menuruti keinginan orang yg kita cintai tanpa ada rasa malas dan berat. Bahkan pada suatu saat ‎jika demi yg kita cintai tersebut membutuhkan pengorbanan dan perjuangan kita, maka akan ‎dengan mudah dan senang hati kita berkorban dan membelanya yg mana itu semua bisa ‎terwujud jika ada cinta dan mahabbah di hati kita terhadap Junjungan Mulia Nabi Agung ‎Muhammad saw. Saat itulah kita akan merasakan kenikmatan dibalik semua perintah yg Beliau ‎titahkan karena adanya makna bertambahnya kedekatan maknawi antara kita dengan Sang ‎Rasul saw…Semoga Allah menganugerahkan Rasa Mahabbah tsb di hati kita kpd Baginda Rasul ‎saw…amiin…‎
Acara ini para sahabat yg dirahmati Allah, diadakan di Musholla Nurul Iman, sebuah Mushollah ‎kecil namun Full Barokah. Letaknya di Jalan Batuhulung 11 Gg Got Ciputih (BBS) RT 3 RW 01 Kel ‎Marga Jaya. Posisinya sangat mendukung untuk kegiatan seperti ini yakni berada persis di ‎tengah sawah pas di Belakang Giant Dramaga. Walau pun lokasinya cukup nyempil akan tetapi ‎banyak jamaah baik yg Ikhwan mau pun akwahwat hadir dalam acara ini. Bahkan banyak di ‎antaranya membawa Istri dan Anaknya. Ada yg dari dekat seperti dari Cifor, Laladon, sindang ‎Barang dan sekitarnya. Ada Juga yg dari Jauh seperti Cibanteng, Pondok Rumput, Ciomas Alam ‎Tirta, Ardio Pasar Anyar bahkan yg dari Cietereup.. Iya mereka semua hadir dalam rangka ‎berupaya merawat, menumbuhkan dan memupuk Rasa Cinta yg Hakiki kepada Baginda Nabi ‎Muhammad saw. Bukan karena mengejar harta duniawi dan jabatan. Bukan karena hubungan ‎kekerabatan atau sekampung. Bukan karena hubungan sebuah almamater dan yang lainnya ‎tapi karena sebuah Keimanan yg sama sama tertanam di dalam dada ini. Semoga Allah swt ‎senantiasa memberkahi perkumpulan kita dalam acara ini Insya Allah Amin.‎
Baiklah Sahabat MT Darul Futuh yg dirahmati Allah berikut akan kami sampaikan Ringkasan dari ‎Kajian Siroh An-Nabiwiyah minggu ini (Kamis 22 Sept 2016) yg disampaikan oleh Guru Kita Ust ‎Ahmad Said yg telah sampai di penghujung pembahasan tentang Ghozwah Bani Mustholiq / ‎Muroisi’. ‎
Hikmah di balik peristiwa peperangan ini : ‎
‎1-‎ Wujud Keimanan dan keyakinan yg Teguh dari Sahabat Anshor bukti bahwa Islam ‎bukan ajaran Kelompok atau Golongan. ‎
Di dalam perjalanan Pulang dari Peperangan ini dijelaskan bahwa setelah orang munafiq ‎‎(Abdullah bin Ubay bin Salul) berkata keji dan mengkeritik baginda Rasul saw maka puteranya ‎sendiri yakni Sayyidina Abdullah bin Abdullah RA. Meminta izin kepada Rasulullah untuk ‎membunuh dan membawa kepala ayahandanya sendiri. Berkata Imam Al-Haifizd As-Syami ‎dalam kitab Subulul Huda War Rosyad : ‎
سبل الهدى والرشاد ÙÙŠ سيرة خير العباد (4/ 357) Ù…ØÙ…د بن يوس٠الصالØÙŠ Ø§Ù„Ø´Ø§Ù…ÙŠ (المتوÙÙ‰: 942هـ)â€
السادس: ÙÙŠ استئذان عبد الله بن عبد الله بن أبيّ ÙÙŠ قتل أبيه المناÙÙ‚ØŒ من أجل المقالة الخبيثة التي قالها‎.‎
Kitab Subulul huda War Rosyad dalam hal Siroh Hamba yg Terbaik Juz 4 Hal 357 Karya Imam Al-‎Hafidz Muhammad bin Yusuf Ash-Sholihi Asy-Syami Wafat 942 H. :â€ke enam : di dalam ‎permohonan izin Abdullah bin Abdullah bin Ubay (kpd Rasul saw) untuk membunuh ayahnya ‎yg munafiq tsb, yg mana hal ini dikarena perkataannya yg sangat keji (terhadap Rasul saw) yg ‎telah dia katakan.‎
†وÙÙŠ هذا العلم العظيم والبرهان النّيّر من أعلام النبوة، ÙØ¥Ù† العرب كانت أشدّ خلق الله ØÙ…يّة وتعصّبا،
Maka di dalam hal ini ada sebuah ilmu yg agung dan bukti yg sangat gamblang dari tanda tanda ‎kenabian, sebab sesungguhnya bangsa Arab di masa dahulunya adalah suatu bangsa di antara ‎makhluk Allah swt yg paling dahsyat di dalam masalah Fanatisme dan Perlindungannya ‎terhadap sesama golongannya. ‎
â€ ÙØ¨Ù„غ الإيمان منهم ونور اليقين من قلوبهم إلى أن يرغب الرجل منهم ÙÙŠ قتل أبيه وولده، تقرّبا إلى الله تعالى ÙˆØªØ²Ù„Ù‘ÙØ§ إلى â€Ø±Ø³ÙˆÙ„ه،
Maka sungguh keimanan dan nur keyakinan yg ada pada hati hati mereka telah sampai pada ‎suatu derajat yg sangat tinggi, bahkan sampai salah seorang di antara mereka ingin dan mau ‎membunuh ayahn dan anaknya sendiri dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt dan ‎Rasul Nya. ‎
†مع إن النبي صلى الله عليه وسلم أبعد الناس [نسبا] منهم، أي الأنصار،
Padahal Nabi saw adalah orang yg paling jauh dari segi nasab dengan mereka yakni sahabat ‎Anshor. ‎
†وما تأخّر إسلام قومه وبني عمّه وسبق إلى الإيمان به الأباعد إلا Ù„ØÙƒÙ…Ø© عظيمة،
Dan Tidaklah keterbelakangan Keislaman Kaum Nabi saw dan anak anak pamannya dan ‎kesegeraan keimanan terhadap beliau oleh orang orang yg jauh kekerabatannya dengan ‎Beliau kecuali adalah karena adanya suatu hikmah yg sangat besar. ‎
†إذ لو بادر أهله وأقربوه إلى الإيمان به لقيل: قوم أرادوا Ø§Ù„ÙØ®Ø± برجل منهم، وتعصّبوا له،
Sebab jika keluarga Beliau dan kerabatnya yg beriman duluan kepada Beliau maka akan ‎dikatakan : mereka adalah kaum yg ingin membanggakan angota kelompok mereka dan fanatic ‎dengan golongan mereka…‎
†Ùلما بادر إليه الأباعد وقاتلوا على ØØ¨Ù‘Ù‡ من كان منهم، أو من غيرهم،
Begitu orang orang yg jauh yg bersegera beriman kpd Beliau dan mereka orang yg jauh itu rela ‎memerangi orang yg mereka cintai di antara mereka atau dari orang lain..‎
†علم أن ذلك عن بصيرة صادقة، ويقين قد تغلغل ÙÙŠ قلوبهم، ورهبة من الله تعالى أزالت ØµÙØ© قد كانت [سدكت] ÙÙŠ â€Ù†Ùوسهم من أخلاق الجاهلية،
Dari hal tsb diketahui bahwa keimanan mereka itu timbul dari pandangan mata hati yg jujur, ‎timbul dari keyakinan yg benar2 bergejolak di hati mereka, dan timbul dari sebuah rasa takut ‎kpd Allah swt sehingga mampu menghilangkan suatu sifat yg sudah sangat kuat melekat pada ‎jiwa mereka dari berbagai macam akhlak Jahiliyah.‎
†لا يستطيع إزالتها إلا الذي ÙØ·Ø± Ø§Ù„ÙØ·Ø±Ø© الأولى، وهو القادر على ما يشاء.â€
Tidak akan ada yg mampu menghilangkannya kecuali Sang Pencipta Fitrah yg semula dan Hanya ‎Dial ah yg maha Kuasa atas apa yg Ia Kehendaki..â€â€Ž
‎ Dari hikmah yg pertama ini wahai sahabat MT Darul Futuh sekalian…kita bisa memandang ‎kpd diri kita dan bertanya : ‎
a-‎ Sudah sejauh manakan keimanan kita..?‎
b-‎ Sudah berapa sifatkah dari sifat dan akhlak jelek yg sudah terhilangankan berkat ‎keislaman dan keimanan kita…?‎
c-‎ Apakah keimanan kita selama ini timbul dari mata hati yg benar benar jujur, dari ‎keyakinan yg kuat atau dari ikut ikutan semata atau hanya iman keturunan yg tidak ‎mengerti apa makna dan konsekwensinya…? Sehingga sejak kecil kita beriman dan ‎beribadah tidak ada perubahan, bukti dan hasilnya…‎
demikian sekilas ringkasan kajian sirah kali ini dan masih ada beberapa hikmah yg lainnya..di antaranya :
2- bagaimana keyakinan sahabat terhadap dzat / jasad Nabi Muhammad saw..?
3- Bagaimana sikap ulama terhadap Ghulat Syi’ah…?
4- Lebih utama Mana Sayyidah Aisyah dengan Sayyidah Maryam binti Imron..?
5- Doa Terlepas dari kesulitan…
semua bisa anda simak dan anda ikuti dengan bergabung di chanel Telegram MT Darul Futuh dengan mengklik link berikut ini :
@MTDarulFutuhBogor
Demikian semoga laporan ini dan resensi ini bermanfaat…
Wassalam