DEMI KEMASHLAHATAN, AJARAN pun DITINGGALKAN

Pelajaran Besar Perang Ahzab, Sebab dan Ibroh dari Tindak-tanduk Yahudi.

 

Majelis Maulid dan Kajian Siroh An-Nabawiyah 4 Oktober 2016 Musholla Al-MUBAROKAH Jl Pondok Rumput Gg Cupang RT 02 / 11 Kebon Pedes Bogor (TIAP SELASA PERTAMA). Bersama Ust Ahmad Said

 

Sahabat MT Darul Futuh yg dirahmati Allah swt. Alhamdulillah semoga Allah senantiasa memberikan taufiqNya kpd kita semua sehingga kita bisa beristiqomah di dalam ketaatan dan khidmah kpd Nya dan Rasul Nya, terutama kpd ‘kami’ agar senantiasa diberi Kesehatan Jamani dan Rohani, bisa meluangkan waktu, dan kekuatan  untuk kembali menceritakan kpd Saudaraku sekalian akan Resensi Kajian Siroh An-Nabawiyah di Website MT Darul Futuh ini. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan keberkahannya bagi kami ‘penulis’ khususnya, juga bagi sahabat MT Darul Futuh semua yg menyempatkan dirinya untuk membaca tulisan ini. Dan semoga ini menjadi sebab kita semua bisa lebih mengenal kpd Sang Nabi Agung Muhammad saw dan akhirnya bisa lebih menyintainya dan kelak mendapatkan Syafaatnya di hari akhir… Amin.

 

Di awal tulisan kali ini perlu kami sampaikan sebelumnya bahwa di setiap kajian yg diasuh oleh Guru kita Ust Ahmad Said yg rutin mingguan di berbagai tempat, Beliau mengambil metode para Ulama Hadramaut. Yakni di dalam setiap bulannya di samping mengkaji suatu kitab tertentu, dalam rangka lebih membangun keimanan dan mahabbah kepada Rasul saw serta lebih menambah keberkahan ilmu dan kajian yg telah dilaksanakan, maka di setiap minggu pertama awal bulan diadakan pembacaan Maulid dan dilanjut dengan Kajian Siroh An-Nabawiyah secara berkesinambungan. Baik itu yg di Loji, Dramaga, Pondok Rumput dan Ciomas. Hal ini memberikan suatu nuansa tersendiri bagi jamaah khususnya sehingga mereka tidak hanya mendapatkan ilmu dari kajian kitab saja juga bisa mengambil Ilmu langsung dari Sumbernya yakni Sirah Nabi Agung Muhammad saw. Sebab jika kita tidak bisa mengambil pelajaran dan akhlak dari perjalan kisah hidup Beliau yg penuh berkah dan hikmah, maka kita mau dididik di mana lagi dan dg siapa lagi jika Sang Guru Agung SAW dan Madrasah Al-Muhammadiyah sudah tidak bisa kita ambil pelajarannya dan tidak memberbaiki akhlak kita.

 

PERANG KHONDAQ atau AHZAB

 

Di kesempatan Sebelumnya sudah dibahas tentang peperangan Bani Mustholiq yg berlangsung kurang lebih 28 hari Rasul dan para sahabat keluar dari kota Madinah selama bulan Sya’ban tahun 5 H. Setelah bulan Romadhon dan di saat hari kemenangan dan kemenangan perang dinikmati oleh Ummat Islam, maka orang Yahudi yg terusir dari kota Madinah di saat melihat keberuntungan diraih oleh Islam justru tambah sakit hati dan mencari cara agar bagaimana Rasul saw dan para sahabatnya terusir dari Madinah dan bila perlu ditumpas sampai ke akar akarnya. Hal inilah yg nanti nya menjadi sebab terjadinya perang Khondaq atau Ahzab.

Dalam rangka mewujudkan keinginan mereka itulah akhirnya beberapa pembesar orang Yahudi Bani Nadhir yg telah diusir oleh Rasul saw ke Khoibar berangka ke Makkah untuk mengadu domba mereka dg Rasul saw dan Para Sahabatnya. Di antara pembesar Yahudi itu adalah Huyai Bin Akhthob, Sallam bin Misykam, Kinanah bin Abil huqoiq, Abu Amir al-Fasiq, Hauzah bin Qois Al-Wa’ili dan yg lain kurang lebih 20 orang pembesar mereka. Mereka berjanji akan setia dengan Quraisy dan akan membantu mereka di dalam peperangan dengan Rasul saw dan Sahabatnya.

peta-peperangan-th-5-h

Dalam rangka memuluskan rencana mereka ini, para pembesar Yahudi menggunakan berbagai macam cara dan kata. Dikatakan di dalam Kitab Siroh Al-Halabiyah :

السيرة الحلبية = إنسان العيون في سيرة الأمين المأمون (2/ 415)

وقالوا: إنا سنكون معكم عليه حتى نستأصله. أي ونكون معكم على عداوته. فقال أبو سفيان: مرحبا وأهلا. وأحب الناس إلينا من أعاننا على عداوة محمد.

Mereka (Yahudi) berkata: Kami akan berada di blok kalian dalam rangka memeranginya sampai kita bisa membabatnya habis sampai ke akarnya. Yakni kita akan senantiasa bersama kalian dalam masalah permusuhan dengan nya (Nabi Muhammad saw). Maka Abu Sufyan pun menjawab : Selamat datang dan Orang yg paling kami cintai adalah orang yg membantu kami di dalam memusuhi Muhammad saw.

زاد في رواية: فقال لهم: لكن لا نأمنكم إلا أن سجدتم لآلهتنا حتى نطمئن إليكم ففعلوا.

Dalam riwayat yg lain ditambah : Maka Abu Sufyan berkata kepada mereka : “akan tetapi kami tetap tidak akan percaya dengan ucapan kalian kecuali jika kalian mau sujud kepada Tuhan (berhala) kami sehingga kami bisa merasa tenang dengan kalian”, maka mereka pun melakukannya (yakni sujud kepada berhala)

فقالت قريش لأولئك اليهود: يا معشر يهود، إنكم أهل الكتاب الأول والعلم، أخبرونا عما أصبحنا نختلف فيه نحن ومحمد، أفديننا خير أم دين محمد؟

Maka Orang Quraisy berkata kepada mereka orang yahudi tsb : Wahai kaum Yahudi, kalian adalah orang yg mendapatkan kitab suci yg pertama dan ahli Ilmu. Coba kabarkan kepada kami tentang permasalahan agama kami yg jelas menjadi perbedaan antara kami dengan Muhammad. Apakah agama kami yg lebih baik atau agamanya Muhammad ..?

قالوا: بل دينكم خير من دينه، وأنتم أولى بالحق منه. وفي رواية: نحن أهدى سبيلا أم محمد؟ فقالوا: أنتم أهدى سبيلا، أي لأنكم تعظمون هذا البيت، وتقومون على السقاية؛ وتنحرون البدن، وتعبدون ما كان يعبد آباؤكم، أي فأنتم أولى بالحق منه.

Mereka menjawab : “Tentu agama kalian yg lebih baik dari pada agamanya. Dan Kalian yg lebih berhak di jalan yg Haq dari pada dia (Rasul saw)”. Dan di dalam riwayat yg lain dikatakan : “Kita yg jalan hidupnya lebih mendapat petunjuk ataukah Muhammad?” maka mereka menjawab :”Kalianlah yg lebih tepat jalan petunjuknya, yakni dikarenakan kalian mengagungkan Baitullah ini, dan kalian memegang urusan siqoyah (perairan untuk orang haji), dan kalian memotong kurban untuk ka’bah, dan kalian menyembah apa yg disembah oleh para pendahulu kalian maka kalian yg lebih pantas di dalam kebenaran dari pada nya (Rasul saw)”.

 

Hal ini langsung disambut baik oleh Quraisy sebab bisa memperbaiki Image mereka di mata bangsa Arab yg lain yg sempat jatuh sebab mereka tidak keluar memenuhi janji tantangan peperangan di saat perang Badr Al-Mau’id[1].  Mereka juga merencanakan dengan matang kira-kira berapa jumlah pasukan dibutuhkan dan menetapkan waktu dan tempat berkumpul jika hendak membumi hanguskan Madinah. Dan demikianlah akhirnya orang Quraisy pun menjawab ajakan mereka untuk memerangi Rasul saw.[2]

Setelah mereka berhasil mengajak Orang Quraisy mereka pun bergerak menuju ke beberapa kabilah bangsa Arab yg lain seperti Bani Ghothofan dan kabilah yg lain. Rombongan Pembesar ini pun menawarkan hal yg sama seperti yg telah ditawarkan kpd orang Quraisy. Dan Kabilah kabilah itu pun ikut menjawab ajakan mereka setelah mereka diberitahu bahwa orang Quraisy mengikuti ajakan mereka.

perang-khondak

 

Sahabat Darul Futuh yg dirahmati Allah swt…

Dari awal kisah yg disebutkan para ulama ahli sejarah tadi saja sudah banyak pelajaran besar bagi kita sebagai Ummat Islam. Ada pun beberapa pelajaran besar itu adalah sebagai berikut :

 

  • Kekufuran adalah agama yg satu atau sama saja.

Dari percapakan pembesar Quraisy di atas dengan para pembesar Yahudi bisa ditangkap suatu kesimpulan yg sangat gamblang. Kesimpulan itu adalah bahwa walau pun orang Quraiys itu musyrik tidak punya kitab suci dan berbeda dengan yahudi yg punya kitab suci dan ilmu, akan tetapi karena mempunyai kesamaan kepentingan memusuhi Rasul saw dan Islam maka mereka menjadi bersatu. Hal ini terlihat dari pernyataan Abu Sufyan yg menganggap semua pihak, siapa pun mereka adalah sama dan mereka cintai selama memusuhi orang yg mereka musuhi yakni Rasul saw dan Islam.

 

  • Yang sama dan Seiman Harusnya yg lebih kita Cintai

 

Orang kafir Quraisy memberikan sikap yg patut kita semua renungkan sebagai ummat Islam dalam sikap ini. Bagimana mereka dengan mudah mencintai kaum atau kelompok yg beda agama dengan mereka dan beda bangsa dan keturunan namun karena ada kesamaan kepentingan dan kemashlahatan yakni sama sama memusuhi Rasul saw maka mereka bisa saling kompak dan saling mencintai. Nah bagaimana dengan kita ummat Islam terhadap Ummat Islam yg lain yg sama sama seiman dan seagama, satu Nabi dan satu kitab suci..?  Justru di antara internal ummat Islam sendiri terkadang terpecah belah, saling memusuhi dan bahkan juga terjadi saling memerangi seperti yg menimpa saudara kita di timur tengah. Bahkan ada juga di antara kita ummat Islam yg sangat memprihatinkan dan perlu dipertanyakan Keislaman dan Keimanannya. Kenapa demikian…? Iyaa sebab ummat Islam terkadang sangat loyal, ngefans dan cinta berat kepada Musuh Islam, kepada Orang Kafir walau pun mereka beda agama dan kitab suci dengan kita, baik itu tokoh sepak bola, bintang Film dan sebagainya. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun

 

%d8%ac%d8%b1%d9%8a%d8%b1%d8%a9-%d8%a7%d9%84%d8%b9%d8%b1%d8%a8-%d9%81%d9%8a-%d8%a3%d9%8a%d8%a7%d9%85-%d8%a7%d9%84%d8%b1%d8%b3%d9%88%d9%84

 

  • DEMI KEMASHLAHATAN, AJARAN pun DITINGGALKAN

 

Sahabat Darul Futuh yg dirahmati Allah swt. Pelajaran yg paling besar di dalam kisah ini adalah bagaimana di dalam kisah ini kita mendapatkan bagaimana sebenarnya sifat orang Yahudi, prinsip orang Yahudi dan Aqidah mereka yg terkadang tanpa kita sadari sifat, prinsip dan aqidah mereka itu ada di dalam perilaku kita sehari hari wal ‘iyadzu billah. Dari kisah di atas betapa kita melihat orang yahudi demi mencapai keinginan dan kemashlahatannya mereka rela berbuat apa saja. Mereka rela menempuh perjalanan jauh dalam rangka mencari teman dan dukungan. Mereka rela mencari muka dan bahkan demi kemashlahatan dan tercapai tujuannya mereka rela menjual aqidahnya dengan bersujud kepada berhala di hadapan orang Quraisy. Hal ini juga terkadang terjadi sama kita di mana di saat ada benturan antara ajaran agama dan kemashlahatan dan kepentingan duniawi terkadang kita rela mengabaikan dan menggadaikan ajaran agama kita. Berapa banyak di antara kita demi kemashlahatan duniawi terkadang tidak perduli jika harus meninggalkan pengajian dan perintah Allah swt. Padahal Nabi SAW menyontohkan kepada kita demi aqidah dan ajran agama Beliau rela bersabar meninggalkan kemashlahatan duniawinya dengan Hijrah dan seterusnya.

Dari situ sungguh benar jika Allah swt mewajibkan kita berlindung dari jalan hidup dan prinsip hidup Yahudi ini yg sudah merebak dan tanpa sadar menjadi kebiasaan di sekitar kita. Dari sinilah kita mengerti betapa Urgent dan sangat penting sekali bagi kita untuk selalu berdoa di dalam sholat agar jalan hidup kita berada di Shirothol mustaqim bukan di jalan orang orang yg dibenci (Al-Maghdlubi ‘Alaihim = Yahudi) yakni di dalam surat Al-Fatihah.

 

Sahabat Darul Futuh yg dirahmati Allah swt…

 

Demikian sekilas resenci Kajian Sirah Edisi Awal Oktober 2016 ini. Untuk lebih engkapnya, semua penjelasan tersebut sudah dikupas di dalam rekaman ceramah Kajian As-Siroh An-Nabawiyah edisi kali ini.

 

Bagi anda yg ingin menyimak kajian secara utuh silahkan mendownloadnya di link yg kami sediakan di bawah ini.

Klik di sini untuk Download Rekaman Perang Ahzab 1

Demikian semoga Resensi yg singkat ini bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua. Amin

Sampai ketemu di Edisi yang lain.

NB : ‎

‎1 – Bagi Anda yg ingin memiliki kitab-kitab yg dikaji seperti Ar-Risalah Al-Jamiah, An-Nashoih Ad-Diniyah, Siroh Nabawiyah dll bisa menghubungi MT Darul Futuh Komp. IPB Sindang Barang 1 No 5 Rt 3 RW 12 Loji Bogor Barat CP Asep 085711612441. ‎

2 – Bagi anda yg tidak bisa menghadiri kajian secara langsung dapatkan rekaman tiap kajian MT Darul Futuh dengan mendaftarkan No WA Sdr, kerabat, teman dan Handai Taulan anda ke dalam program ‎WA = BC MT Darul Futuh  dengan kirim sms ke 081519247195 dg Format :‎

Nama Lengkap # Alamat Lengkap # Daftar BC MT Darul Futuh ‎

‎3 -‎  atau bisa juga rekaman diunduh melalui telegram. Untuk Pengguna Telegram jika ingin gabung dg channel ini klik di link berikut : ‎

@MTDarulFutuhBogor

Telegram.me/MTDarulFutuhBogor

4 – Bagi Antum yg ingin ikut berjuang mensukseskan Program Pesantren Dumay dan Talim WA MT Darul Futuh ‎Loji Bogor Barat ini, silahkan mengisi pulsa di No Bolt 9991715417. Minimal dengan ikut mensukseskan program ini semoga kita sudah bisa dianggap sebagai Manusia yg “Beroposisi” dengan segala Program Syetan yg mengajak Manusia ke Neraka, dan semoga bisa termasuk menjadi “Pejuang Rasulullah saw” di zaman kita yg terus berjuang Mengajak Manusia menuju ke Surga. Amiien

[1] . Ar-Rahiq Al-Makhtum Hal 258.

[2] . Subulul Huda war Rosyad Juz 4 hal 363.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Scroll to Top