Bab Niat – Kitab Bidayatul Hidayah Karya IMAM AL-GOZALI

MAJLIS TA’LIM DARUL FUTUH.
[BERILMU, BERAMAL, BERDAKWAH]

Pimpinan Ustad Ahmad Sa’id, alumni Hadromaut Yaman & ponpes al-khoirot bekasi

# Alamat : Komplek IPB 1, Sindang Barang (dekat pom bensin loji) Rt.03/12 No.05 loji. Bogor Barat. BOGOR
# Facebook (live streaming) : facebook.com/ahmad.said.16503
# Youtube channel : MT Darul Futuh
# Whatsapp : 08151924 7195
# Website : mtdarulfutuh.org
# Radio : Attanwir 102.4FM (jangkauan radio kawasan Bogor ciomas dan sekitar nya)
# Ta’lim harian
PAGI 09:00-11.30 : Senin,Selasa,Rabu dan Jum’at
Kajian tafsir Al-Qur’an, Fiqih dan Tasawuf
# untuk info Ta’lim mingguan, dan bulanan, dan ta’lim malam bisa hubungi kontak WA diatas

KAJIAN MT Darul Futuh EDISI Rabu 17-FEB-2016
KITAB BIDAYATUL HIDAYAH Karya IMAM AL-GOZALI
PEMBAHASAN OLEH
Ustad Ahmad Sa’id

BAB NIAT

Ringkasan dan POIN-POIN Kajian

# hidayah (Petunjuk dari Allah sehingga kita bisa beramal) adalah buah dari pada ilmu, hidayah mempunyai permulaan dan akhir. Seseorang tidak bisa mencapai puncaknya hidayah kecuali harus meniti permulaan hidayah. Dan di sini imam Ghozali mengisyaratkan bagaimana memulainya dengan kitab bidayatul hidayah untuk mencapai hidayah di samping untuk menguji hati kita, apakah hati kita mampu mengamalkan isi dari bidayatul hidayah tsb yang merupakan permulaan (langkah2) untuk mendapatkan hidayah dari Allah swt;

# Apabila seseorang sudah dibukakan hatinya tentang rahasia Alam di dunia ini oleh Allah, maka akan terus dibukakan lagi rahasia2 yang lain sampai kita menemukan pemahaman demi pemahaman sampai sempurna pemahaman kita , tidak lain salah satu kunci pembuka pemahaman itu adalah kitab bidayatul hidayah;

# Bila hatimu diarahkan untuk mengamalkan kitab bidayatul hidayah tetapi hatimu malah menyuruhmu untuk menunda-nunda mengamalkan isinya, maka ketahuilah bahwasanya nafsu kita yang mendorong kita mencari ilmu itu pada hakikatnya adalah nafsu yang jelek, bukan nafsu yang baik walaupun ngajak mencari ilmu. Karena hanya mengarahkan mencari ilmu bukan mengamalkannya. Bahkan itu artinya bahwa nafsu kita sedang menuruti petunjuk syaiton dan sedang terikat dengan tipu dayanya ;

# Tipu daya syaiton mengalir halus sebagaimana aliran darah manusia. makna zohir dan batinnya sama;

# Apabila syaiton gagal menggoda manusia, maka syaiton akan meminta bantuan kepada syaiton yang lain untuk menggodanya agar dia bisa masuk dalam aliran darahnya sampai manusia itu menguap atau tiba tiba terasa ngantuk berat. Artinya syaiton berhasil menggoda manusia ketika manusia menguap, dan saat itulah syetan yg lain akan masuk ke tubuh manusia yg sudah bisa tergoda sampai menguap tadi untuk melanjutkan strateginya;

# Bersin itu datangnya dari Allah swt sedangkan menguap itu datangnya dari syaiton. Kebanyakan menguap manusia itu dari syaiton kecuali jika kita benar2 mengantuk dengan ciri apabila kita udah bener-bener mengantuk ditawari makan enak sekalipun udah tidak mau dan tidak akan kuat lagi apalagi untuk yg lain. Dan Janganlah menguap dibarengi dengan mengaum, karena dengan begitu membuat syaiton senang & tertawa;

# Nafsu itu bila diarahkan ke arah yang baik akan mempercepat menaikkan derajat (Maqom) kita di sisi Allah swt. Tidak akan seseorang naik maqom nya kecuali dia melihat maqom orang lain yang lebih tinggi di atas nya dan nafsunya akhirnya menginginkan maqom tsb. Contoh : ketika kita melihat ustad kita berkata ” kapan ya kita jadi orang alim seperti ustad ?”. Keinginan nafsu seperti itu akan mendorong kita bersemangat menuju maqom nya ustad yg dia kenal dan dia lihat tsb;

# Syaiton itu triknya menyeret kita pelan-pelan sampai kita terjerumus dalam jebakan nya. Seperti berupa mencari ilmu yang banyak tetapi mengajak kita untuk menunda-nunda dalam mengamalkan ilmunya sampai tidak dikerjakan sama sekali karena keberatan dan terlanjur kebanyakan ilmu;

# Orang yang paling rugi adalah orang yang paling sesat amalnya, mereka sesat tapi mengira dirinya telah baik;

 

# Kebaikan itu tidak ada yang ngotot, karena rosul tidak pernah menyampaikan kebaikan dengan ngotot. Tugas kita hanya menyampaikan dan mengingatkan kebaikan. Bila orang yang diingatkan tidak mau dan mengingkari, maka setelah itu urusan nya dia dengan Allah swt. Apakah setelah itu diberi hidayah oleh Allah swt atau ditambah sulit hidupnya dengan dijauhkan dari hidayah;

# Syaiton itu pintar, mereka hafal ayat dan hadist, dan mereka akan membacakan dalil tentang fadilah ilmu kepada para pencari ilmu. Mengabarkan keutamaan ilmu dan mendorong untuk mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya. Setelah ilmu dia dapat, syaiton membisikkan untuk menunda mengamalkan ilmu. Saat itulah kita telah tertipu dengan tipu daya syaiton;

# Barangsiapa yang bertambah ilmunya tapi tidak bertambah amalnya, berarti dia semakin bertambah jauh dari Allah SWT. Yaitu Bertambah ilmu tapi tidak merubah ahlak menjadi lebih baik. Kita hanya bisa melihat Allah SWT di surga, bila kita bertambah jauh dari Allah SWT artinya kita juga semakin menjauh dari surga. Bertambah jauh dari Allah SWT berarti semakin mendekat ke neraka;

# Paling dahsyat nya orang yang diazab di hari kiamat adalah orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, karena dia tidak diberi manfaat dengan ilmu yang dia dapat. Dia tau mana yang halal, harom, makruh, syubhat tapi dia tetap melakukan harom, makruh, syubhat dan bahkan kadang2 mencari-cari dalil pembenaran untuk membela diri;

# Orang yang selamat adalah orang yang tawadhu ketika diingatkan, dia menerima setiap nasihat baik dan bertaubat;

# Kebanyakan orang beribadah dengan hawa nafsu. Banyak orang belajar kitab-kitab besar yang mahsyur tapi dia melewatkan kitab kecil seperti kitab bidayatul hidayah. Bahkan merasa berat dan tidak mau mengamalkan isi bidayatul hidayah.

Wallohu ‘alam

👉🏻 Donlot via browser klik link di bawah
👉🏻 akan masuk situs dropbox
👉🏻 lalu klik ikon “PANAH-⬇” di ujung kanan atas
👉🏻 pilih unduhan langsung
👉🏻 lalu akan otomatis mengunduh file mp3 ke perangkat anda

Berikut rekaman lengkapnya

Link donlot rekaman
👇🏻👇🏻👇🏻

https://www.dropbox.com/s/383fvnsrc207fbp/3Niat%20Belajar1.mp3?dl=0

{Apabila ada yang kurang faham bisa ditanyakan kepada Ustad Ahmad di kontak WA di atas}

Sampaikan kepada yang lain…
Rosululloh SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya.” HR. Imam Muslim

Facebook
Twitter
LinkedIn
Scroll to Top